Minggu, 26 Maret 2017

JUKUK GETUN ORA JUKUK GETUN

Dunia tempat Beramal

Nun jauh di sebuah desa terpencil hiduplah sekelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian bertani dan berdagang. Ketika itu hari pasar sedang berlangsung, desa tersebut ramai dikunjungi penduduk desa itu maupun dari desa lainnya. Diantara keramaian pasar ada tiga pemuda yang sedang menjajakan dagangannya, kayu bakar yang mereka bawa dari hutan. Mereka adalah Rohmat, Rosyid dan Romli.
Kegiatan sehari-hari ketiga pemuda itu mencari kayu-kayu bakar di hutan yang kemudian mereka jual ke pasar. Pekerjaan ini terus mereka lakukan tanpa pernah melirik pada perkejaan lain. Ketiga pemuda sebaya itu sangat akrab satu sama lain. Walaupun demikian ketiganya mempunyai perangai yang berbeda. Rohmat adalah pemuda yang sabar, tekun dalam beribadah dan suka bekerja keras. Setelah sholat shubuh di saat matahari belum terbit. Ia sudah pergi menjemput kedua temannya yang dijumpainya masih tertidur lelap untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar. Rosyid kadang menjalankan sholat subuh kadang tidak. Romli si pemalas susah bangun pagi, kadang ia ditinggal saja oleh kedua temannya, karena katanya “Aku masih ngantuk, kalian duluan saja nanti aku menyusul”. Rohmat memperlihatkan rasa kasih sayang pada semua orang, ia sangat menyayangi saudara dan kedua orang tuannya. Ia juga menyayangi orang-orang di sekelilingnya. Ia akan segera membantu orang-orang yang perlu bantuannya. Temannya, Rosyid sikapnya biasa-biasa saja, ia tidak terlalu antusias dengan lingkungannya. Jika diajak oleh Rohmat untuk membantu masyarakat yang meminta bantuan, barulah ia pergi untuk membantu. Tapi Romli pemuda yang cuek, ia merasa tidak harus banyak membantu orang lain, karena menurutnya ia adalah orang miskin yang perlu bantuan orang lain juga. Terhadap keluarganya pun ia tidak punya perhatian. Ia lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Begitulah ketiga sahabat itu memang berbeda, walaupun begitu tetap saja mereka selalu bersama.
Sampai suatu ketika mereka sepakat untuk pergi ke hutan sebelah Barat, dengan harapan bisa mendapatkan kayu-kayu bakar yang lebih baik kualitasnya dan lebih banyak dari yang biasa mereka dapatkan. Seperti biasa setelah sholat subuh hari masih gelap Rohmat menjemput kedua temannya. Kemudian ketiga pemuda itu berangkat menuju hutan di sebelah barat. Menjelang siang hari sampailah mereka di suatu tempat yang banyak kayu-kayu bakarnya. Mereka mulai mengumpulkan kayu bakar dan mengikatnya. Ketika mereka sedang asyik mengumpulkan kayu bakar tiba-tiba hujan turun sangat deras, disertai dengan guntur dan petir saling bersahutan. Ketika pemuda itu sangat bingung dan takut, mereka berlarian mencari tempat berteduh.
“Hai lihat! Ada goa! Ayo kita berteduh di sana!” teriak Rohmat pada kedua temannya. Tak lama kemudian ketiga pemuda itu sudah berada di dalam gua yang sangat gelap. Mereka tidak bisa melihat apapun di sekelilingnya, seakan-akan mata mereka buta karena sangat gelapnya gua itu.
“Rohmat! Kamu di mana?” teriak Romli.
“Aku di sini! Kamu di mana? Mana Rosyid?” Tanya Rohmat.
“Aku di sini bersama Romli” kata Rosyid.
“Kita jangan berpencar!” pinta Rohmat.
“Iya! Kita harus tetap bersama” kata keduanya. Mereka berjalan perlahan-lahan, tiba-tiba mereka menginjak benda–benda halus, licin seperti kerikil.
“Hai! Kakiku menginjak sesuatu” kata salah satu diantara mereka.
“Aku juga. Benda apa ini?” sahut yang lain.
“Seperti batu kerikil tapi terasa lebih halus” kata yang lain lagi. Bersamaan dengan itu mereka dikejutkan oleh suara yang menggema, sehingga terdengar jelas keseluruh ruangan goa.
“Siapa yang mengambil benda itu, akan menyesal”.
“Siapa yang tidak mengambil juga akan menyesal”. Dengan penuh konsentrasi mereka mendengarkan suara gaib tersebut. Berulang-ulang suara itu terdengar dan akhirnya lama kelamaan menghilang.
Rohmat, Rosyid dan Romli mengernyitkan dahi memikirkan apa arti suara gaib itu. “Apakah yang akan diambil? Ada apakah di dalam gua ini?” begitu pikir mereka. Tetapi yang mereka rasakan hanyalah kerikil-kerikil kecil yang mereka injak.
Rohmat berkata dalam hati ”Kalau aku ambil, aku akan menyesal, kalau tidak aku juga menyesal.. Ah.. ambil saja yang banyak”. Rohmat memenuhi semua kantong baju dan celananya dengan benda itu.
Sementara Rosyid berpikir, “Kalau aku ambil aku akan menyesal, kalau tidak, aku juga akan menyesal… Hmm aku akan ambil segenggam sajalah”.
Sedangkan Romli berpendapat lain “Ambil akan menyesal, tidak ambil juga akan menyesal, sama-sama menyesal, lebih baik aku tidak ambil saja”. Ketiga pemuda itu diam membisu, mereka sangat ketakutan.
“Romli! Rosyid! Kenapa tiba-tiba aku menjadi takut?” kata Rohmat.
“Aku juga!” kata keduanya serempak.
“Bagaimana kalau kita lari keluar!” ajak Rohmat.
“Aku setuju. Lebih baik kehujanan daripada kita mati ketakutan di dalam goa!” kata Rosyid.
“Tunggu apa lagi! Ayo kita lari sekarang!..” kata Romli.
Ketiga pemuda itu berlari keluar dari goa. Tanpa terasa mereka berlari terus, menjauh dari goa. Dengan nafas terengah-engah, mereka berhenti dan tanpa disadari hujan pun sebenarnya telah reda. Mereka pun teringat pada benda-benda yang mereka ambil dari dalam goa. Mereka ingin melihat benda apa sebenarnya yang telah mereka ambil. Betapa terperanjat mereka demi melihat yang mereka ambil dari dalam goa, ternyata butiran-butiran berlian!

“MasyaAllah.. Ini berlian!” teriak mereka. Rohmat yang seluruh kantong baju dan celananya penuh dengan berlian merasa menyesal, “Waduuuh.! kalau saja aku tahu ini berlian! Aku akan ambil yang lebih banyak lagi. Bila perlu aku buka bajuku untuk mengantongi berlian ini sebanyak-banyaknya!”. Rosyid juga sangat menyesal karena hanya mengambil segenggam. Romli tubuhnya lemas demi melihat kedua temannya memeiliki berlian sedangkan dia tidak memiliki apa-apa, ”Oooooh..! kenapa aku tadi tidak mau ambil barang sedikit pun…!”. Akhirnya Romli pingsan dengan sejuta penyesalan dalam hatinya.
Setelah Romli mulai siuman, ketiganya berunding dan sepakat untuk kembali ke tempat goa itu berada. Romli mengosongkan isi tasnya, diikuti oleh kedua temannya, dengan harapan jika sampai di dalam goa nanti mereka akan mengambil berlian sebanyak-banyaknya. Tapi setelah sampai di mulut goa, mereka sangat terkejut karena mulut goa sudah tertutup oleh sebuah batu besar. Mereka berusaha untuk membukanya, tetapi sia-sia karena goa sudah tertutup rapat dan tidak dapat dibuka lagi. Akhirnya mereka pulang dengan keadaan menyesal karena tidak memperoleh berlian yang lebih banyak lagi.
Demikian itulah gambaran pengamalan manusia di dunia dan buah dari pengamalan itu yang kelak akan diperoleh di akherat. Berlian itu menggambarkan amalan-amalan baik. Dimana semua manusia pada hari pembalasan akan menyesal demi melihat pahala yang diberikan oleh Allah begitu banyak. Yang beramal banyak akan menyesal, kenapa tidak beramal lebih banyak lagi. Yang beramal sedikit juga menyesal kenapa hanya beramal sedikit. Apalagi yang tidak beramal, akan menjadi penyesalan yang tiada habisnya. Goa menggambarkan dunia. Dimana belum bisa dibedakan antara orang yang beramal banyak, sedikit maupun yang tidak beramal, sebab balasannya belum kelihatan. Sedangkan goa yang sudah tetutup adalah gambaran dari kematian. Jika kematian sudah tiba, penyesalan datang. Namun penyesalan tinggal penyesalan, yang sudah mati tidak akan bisa kembali ke dunia lagi.
Rasulullah SAW telah bersabda: “Setiap orang yang telah mati pasti akan menyesal. Sahabat bertanya, “Mengapa dia menyesal wahai Rasulallah?” Rasulullah menjawab, “Jika dia orang yang beramal baik, akan menyesal mengapa tidak menambah amal kebaikannya (sewaktu hidup di dunia). Jika dia orang yang beramal jelek, akan menyesal mengapa tidak bertaubat dan memperbaiki amal jeleknya (sewaktu hidup di dunia). HR. Tirmidzi dan Baihaqi.
Selagi Allah masih memberikan umur kepada kita, marilah kita penuhi dengan amalan-amalan yang baik. Jangan sampai menjadi golongan orang-orang yang menyesal di kemudian hari/***

[ Ust.H. Dave Ariant Yusuf ]

RUMUS KEBERUNTUNGAN

Ingatlah dua perkara dan Lupakanlah dua perkara,, niscaya kita akan tergolong orang yang beruntung.

INGATLAH 2 PERKARA:
1.INGAT ALLAH DAN
2.INGAT KEMATIAN

LUPAKANLAH 2 PERKARA:
1.LUPAKAN KEBAIKAN KITA PADA ORANG LAIN DAN
2.LUPAKANLAH KEJELEKAN MEREKA TERHADAP KITA

بارك الله لي و لكم

KEUTAMAAN SHOLAT DUHA

Kita sebagai umat Islam harus sangat bersyukur karena Nabi Muhammad SAW telah meneladani umatnya dengan beberapa amalan ibadah yang sangat mudah dilaksanakan namun hasilnya bisa membawa kebaikan dunia akhirat.

Sholat Dhuha merupakan amalan yang sunnah, sholat sunnah yang bisa dilaksanakan 2 rakaat, 4 rakaat atau lebih banyak sekehendak hati kita itu memiliki kefadholan yang besar, yakni apabila kita melaksanakan sholat dhuha pahalanya setara dengan berbagai amalan baik seperti berpuasa, haji, membaca tasbih dan tahmid.

Dan yang paling Istimewa dari keutamaanya sholat dhuha adalah Allah berjanji mencukupi keperluan orang yang mengamalkan pada hari itu juga. Sebagaimana didalam Hadist Abi Daud No. 1286 dan 1289, Kitabu Sholah

حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ، أَخْبَرَنَا خَالِدٌ، عَنْ وَاصِلٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدُّؤَلِيِّ، قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: «يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ صَدَقَةٌ، فَلَهُ بِكُلِّ صَلَاةٍ صَدَقَةٌ، وَصِيَامٍ صَدَقَةٌ، وَحَجٍّ صَدَقَةٌ، وَتَسْبِيحٍ صَدَقَةٌ، وَتَكْبِيرٍ صَدَقَةٌ، وَتَحْمِيدٍ صَدَقَةٌ» ، فَعَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هَذِهِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، ثُمَّ قَالَ: يُجْزِئُ أَحَدَكُمْ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَا الضُّحَى1286

Yang artinya: …. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Pagi hari setiap gerak kamu sekalian adalah shodakoh, setiap shalat adalah shodakoh, dan puasa adalah shodakoh, dan haji adalah shodakoh, dan membaca tasbih, dan membaca takbir dan tahmid adalah shodakoh. Maka Raulullah s.a.w. menambahkan: dari semua amal sholih ini, kemudian Nabi bersabda: “Membandingi kalian dari semua amal tersebut dua rakaat waktu dhuha”. (Hadist Abi Daud No. 1286 Kitabu Sholah)

حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ أَبِي شَجَرَةَ، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ [ص:28] اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يَا ابْنَ آدَمَ، لَا تُعْجِزْنِي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِي أَوَّلِ نَهَارِكَ، أَكْفِكَ آخِرَهُ1289
Yang artinya: ….Nuaim bin Hamar meriwayatkan: Saya mendengar rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah berfirman: Wahai Anak Adam, janganlah kalian mengalahkan padaKu dari empat rakaat dalam awal siang, Aku akan mencukupi kalian pada hari itu”. (Hadist Abi Daud No. 1289 Kitabu Sholah)

Nah, jika ingin lancar dalam segala urusan dunia maupun akhirat dan dicukupi kebutuhannya setiap hari, maka kita harus membiasakan Sholat Dhuha setiap pagi atau awal siang hari.

KEUTAMAAN AL WAQIAH

Surat Al Waqi’ah dalam Al Qur’an terletak pada juz ke 27, surat ke 56 dan terdiri dari 96 ayat.

Pokok-pokok isinya surat ini yaitu:
- keimanan
- gambaran peristiwa kiamat
- gambaran tentang surga dan neraka

Surat Al Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin. Beberapa fadilah surat Al Waqi’ah antara lain:

1. Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.

2. Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.

3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (ra) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (ra) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.

4 Imam Ja’far Ash-Shadiq (ra) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat Al waqi'ah.

5. Imam Muhammad Al-Baqir (ra) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.

6. Ibn Mardawaih daripada Anas: Kasyf al-Khafa, bahwa Rasulullah saw bersabda “Surah al-Waqiah adalah surah kekayaan. Hendaklah kamu membacanya dan ajarkanlah ia kepada anak-anak kamu.”

7. Riwayat daripada Ibn Mas‘ud: al-Azkar, al-Jami al-Soghir, bahwa Rasulullah saw bersabda “Sesiapa yang membaca surah al-Waqiah pada setiap malam ia tidak akan ditimpa kefakiran.”

8. “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)

9. Berkata Masruq: “Siapa ingin mengetahui cerita orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian, serta cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia dan akhirat, maka bacalah surat Al-Waqi’ah”. (Tafsir Jamal, Juz IV halaman 269)

10.Dengan mewiridkan surat Al-Waqi’ah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’d Al Mufti mengatakan, bahwa hadist ini shahih.

بارك اللّه لي و لكم

3 LETAK KEBAHAGIAAN

Kebahagiaan orang iman di jumpai dalam tiga hal, jika dalam menjalankan tiga hal itu dia tidak merasakan kebahagiaan  maka perlu di koreksi keimanannya.

1. Saat Sholat
2. Saat Dzikir/Doa
3. Saat Membaca Al Quran

3 AMALAN INTI

Amalan Penyebab Masuk Surga
Assalamualaikum Wr Wb

Dalam tulisan terdahulu, ada 3 kunci untuk membuka pintunya SURGA ,yaitu

1.Mencari ilmu agama(Quran dan Hadis)
2.Mengamalkan ilmu nya
3.Membela agama/Jihad fisabilillah

Setelah kita punya ketiga KUNCI SURGA diatas, marilah sekarang kita
membahas Amalan-amalan yang menyebabkan kita bisa melenggang masuk ke dalam Surga, setelah pintu-pintunya kita buka dengan 3 Kunci diatas.

1. Perhatikan ayat ayat Alquran yang menerangkan amalan-amalan orang iman agar bisa menghuni SURGA FIRDAUS.(Almu’min : 1-11)

“Qod’ af-lakhal mu’minun.Alladhina hum fisolatihim khosiun.walladhinahum anillaghwi mu’ridun.walladhinahum lizzakati failun.walladhinahum lifurujihimkhafidhun.walladhinahum liamanatihim wa-ahdihim ro-un.walladhinahum ala solatihim yukhafidhun.ula-ika humul warisun.Alladhina yarisunal firdaus.hum fiha kholidun ”

Artinya:
“Sungguh beruntung bagi orang-orang Iman.Yaitu: Orang-orang yang khusuk solatnya.dan orang orang yang berpaling dari ‘Lahan'(segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya).
Dan orang-orang yang mendatangkan pada zakat.dan orang-orang yang menjaga pada ‘farji'(tidak bersetubuh dengan orang yang bukan istri atau suaminya).dan orang-orang yang menetapi pada amanat dan janji mereka.dan orang-orang yang menjaga pada waktunya sholat. Mereka itu adalah orang-orang yang mewaris.yaitu mewarisi Surga Firdaus.Mereka didalam Surga kekal abadi ”

2. Sabda Rosul SAW dalam HR.AbuDawud :
“Barang siapa yang membaca kalimat ini ,wajib masuk surga”
Ini kalimatnya:

“Roditu billahi robba wabil-islami dina wabimukhammadin sollallohu alaihi wasallam rosula ”

3. Sabda Rosul SAW dalam HR.Tirmidhi ;
“Tidak ada seorang yang membaca kalimat ini waktu sore,kemudian dia mati sebelum pagi KECUALI dia wajib masuk Surga. Dan tidak ada seseorang yang membaca kalimat ini waktu pagi,kemudian dia mati sebelum sore KECUALI Dia wajib masuk surga ”

Ini kalimatnya:
“Allohumma anta robbi la ilaha illalloha illa -anta kholaq tani wa-ana abduka wa-ana ala ahdika wawa’dika mastato’tu. Audhubika min sarrima sona’tu wa-abu-u ilaika bini’matika alayya wa-a’tarifu bidhunubi faghfirli dhunubi -innahu la yaghfirudh dhunuba illa anta ”

4. Firman Alloh dalam Bani isroil : 79
“Waminallaili fatahajjad’ bihi nafilatallaka- asa -ayyab-asaka robbuka maqoman mahmuda”

Artinya:
“Dan dimalam hari ,solat tahajut lah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu. Pasti Tuhanmu akan mengangkat kamu ketempat yang terpuji (surga)”

5. Rosul bersabda dalam HR.Tirmidhi :
“Maukah aku tunjukkan pada pintu yang ada di Surga?bacalah: ‘lakhaula wala kuwwata illa billah ”

6. Rosul bersabda dalam HR.Tirmidhi :
“Barang siapa yang solat dukha 12 rokaat,maka akan dibangunkan oleh Alloh rumah emas didalam Surga”

7. Rosul SAW bersabda dalam HR.Muslim :
“Tidak ada bagi orang islam yang solat sunnah 12 rokaat setiap hari,KECUALI akan dibangunkan rumah di Surga”

Kalau kita punya rumah di Surga, berarti kita pasti masuk Surga.
Praktek sholat sunnah 12 rokaat tersebut adalah:
-4 rokaat sebelum sholat Dhuhur
-2 rokaat setelah sholat Dhuhur
-2 rokaat sesudah sholat magrib
-2 rokaat sesudah sholat isa’
-2 rokaat sebelum sholat subuh

8. Rosul SAW bersabda dalam HR.tirmidhi :
“Man kola subhanallohil-adhimi wabikhamdih ghurisat nakhlatun filjannah”

Artinya:
“Barang siapa membaca: subkhanallohil-adhimi wabikhamdihi, maka akan ditanamkan pohon korma di Surga ”

Bayangkan jika kita setiap hari membaca kalimat diatas 10 x aja,maka berarti kita sama dengan membeli kebun korma di Surga.berapa ribu pohon korma yang kita tanam jika kita amalkan rutin sampai setahun ???
Alangkah kayanya kita disana nanti !!

9. Dalam sebuah kotbah jumat, Rosul SAW bersabda :
“Alqur anu safiun musaffaun wamakhilun musoddaqun.man ja-alahu amamahu qodahu ilal jannah…”

Artinya:
“Alqur an adalah penolong yang diberi ijin untuk menolong,dan pelapor yang dibenarkan(oleh Alloh).barang siapa yang menjadikan Quran di depan nya,maka Quran akan menuntun nya ke Surga”

Maksud menjadikan Quran didepan adalah:selalu membaca dan mengamalkan isi Quran dalam kehidupan sehari hari.

10. Firman Alloh dalam Azzukhruf : 73
“Watilkaljannatullati uristumuha bima kuntum ta’malun”

Artinya:
“Demikian itu Surga diwariskan bagi orang yang mau mengamalkan ilmunya
(Ilmu agama/Quran dan Hadis)”

Insaalloh sekian dulu pertemuan kita.jika ada yang kurang berkenan ,kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Alkhamdulillah jazakumullohu khoiro.
Wassalamualaikum Wr Wb.

6 TABIAT LUHUR INDONESIA

1. Rukun

berarti dalam kehidupan keluarga/bermasyarakat diantaranya mempunyai

ciri-ciri/sifat sebagai berikut :
- Tidak punya unek-unek jelek, dengki, iri hati kepada sesama.
- Saling mengasihi, saling memaafkan, bantu membantu dan tolong menolong dalam kebaikan, kuat memperkuat dan saling mendoakan yang baik.
- Kalau bertemu diusahakan dengan penampilan wajah ceria.
Perilaku rukun ini sebagaimana sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

تَرَى اْلمُؤْمِنِيْنَ فِى تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ اِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى *رواه البخارى

“Engkau (Muhammad) melihat orang-orang iman didalam saling menyayangi, saling menyenangi, dan saling mengasihinya mereka sebagaimana sekujur tubuh, ketika salah satu anggotanya sakit maka seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit, yaitu dengan tidak bisa tidur dan demam / panas dingin.”

2. Kompak

berarti perilaku yang dipraktekkan dalam kehidupan keluarga / bermasyarakat diantaranya dalam kegiatan-kegiatan yang telah disepakati dikerjakan bersama-sama dengan giat, senang, gembira, seia sekata, sehingga digambarkan yang satu terhadap yang lainnya, sebagaimana bangunan satu yang komponennya saling memperkuat.
Kekompakan ini sebagaimana disabdakan oleh Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا * رواه البخارى

Orang iman terhadap orang iman yang lain sebagaimana bangunan yang bagian-bagiannya saling memperkuat.”

3. Kerjasama yang baik

berarti dalam kehidupan sehari-hari dapat saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan, tidak jegal menjegal, tidak jatuh menjatuhkan, tidak rugi merugikan dan tidak fitnah menfitnah.
Kerja sama yang baik ini sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur`an:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلبِرِّ وَالتَّقْوى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَاْلعُدْوَانِ … الأية * سورة المائدة ٢

Dan tolong menolonglah kalian atas kebaikan dan ketaqwaan dan jangan tolong menolong atas dosa dan permusuhan . . .”

4. Jujur

berarti dalam kehidupan sehari-hari secara individu selalu berkata yang benar, tidak dusta, tidak menipu, dan berbicara apa adanya.
Tabiat jujur ini sebagaimana Firman Alloh dalam Al-Qur`an :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ أمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ * سورة التوبة ١١٩

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Alloh dan hendaklah kalian berada bersama orang-orang yang jujur.”

5. Amanah

berarti dalam kehidupan sehari-hari secara individu orang tersebut bisa dipercaya dan menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya, tidak berkhianat (tidak merusak kepercayaan) dan menyampaikan barang yang benar/haq kepada yang berhak menerimanya.
Perilaku ini diperkuat oleh firman Alloh dalam Al-Qur`an :

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلى أَهْلِيهَا … الأية * سورة النساء ٥٨

Sesungguhnya Alloh memerintah kepada kalian untuk mendatangkan/menyampaikan amanat-amanat kepada ahlinya . . .”

Sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

أَدِّ اْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ * رواه الترمذى

“Sampaikanlah amanat pada orang yang mempercayaimu, dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu (jangan membalas dengan kejahatan).”

6. Mujhid-muzhid

Seseorang dapat dikatakan hidupnya mujhid, apabila dalam kehidupan sehari-hari kerjanya giat, semangat dan berhasil serta kurup sesuai dengan kerja tersebut. Selanjutnya seseorang dapat dikatakan muzhid, apabila dalam kehidupan sehari-harinya mengatur penghasilannya dengan pola hidup hemat, gemi, tidak boros dan dapat mengukur antara kemauan dengan kemampuannya.
Sebagaimana sabda Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُزْهِدُ الْمُجْهِدُ * رواه أحمد

“Sungguh beruntung orang yang tirakat (hidup hemat) dan mempersungguh (bekerja giat).”

Sabtu, 25 Maret 2017

BANYUWANGI BARATA 2017

BANYUWANGI BARATA 2017
Banyuwangi Barata

AREA DESA 1 :

MASJID BLOKAGUNG
MASJID GENTENG
MASJID GLENMORE
MASJID GUMUK
MASJID KAMPUNG BARU
MASJID KALIBARU
MASJID NJALEN
MASJID PANDAN
MASJID SETAIL 1
MASJID SETAIL 2
MASJID SUMBERSARI 1
MASJID SUMBERSARI 2
MASJID TAMANSARI

AREA DESA 2 :

MASJID CAWANG
MASJID KEBALEN
MASJID ROGOJAMPI
MASJID SONGGON
MASJID WATUKEBO

AREA DESA 3 :

MASJID BANJARSARI
MASJID KOTA 1
MASJID KOTA 2
MASJID POSUMUR

Selasa, 07 Maret 2017

KEFADHOLAN PR 13

1. Laa Ilaaha Illalloohu Wahdahu Laa Syariika Lah(u), Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Wa Huwa ‘Alaa Kulli Sya-ing Qodiir(un).

Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Keutamaannya: Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Barangsiapa yang membaca do’a ini, 100 X dalam sehari, maka (pahalanya), seperti memerdekakan 10 orang budak, ditulis 100 kebaikan, dihapus 100 kejelekannya, dijaga dari syetan pada hari itu sejak pagi hari sampai sore hari, dan tidak ada yang lebih afdhol dari orang tersebut kecuali orang yang lebih banyak lagi membacanya”. (HR. Bukhori).

2. Sube’haanalloohi Wabihamdih(i).

Artinya: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya.

Keutamaannya: Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Barangsiapa yang membaca kalimat ini 100 X dalam sehari, maka dosa-dosanya dihapus meskipun banyaknya seperti buih lautan (HR. Bukhori).

3. Sube’haanalloohil ‘Adhziim(i),Sube’haanalloohi Wabihamdih(i).

Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya.

Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Dua kalimat ini, adalah dua kalimat yang sangat disenangi Alloh Yang Maha Pengasih, diucapkannya ringan, tapi bisa memberatkan timbangan amal. (HR. Bukhori).

4. Laa Ilaaha Illallooh(u), Walloohu Akbar(u), Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah(i)

Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar, dan tidak ada upadaya dan kekuatan kecuali dengan Allah.

Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Tidak ada seseorang di atas bumi yang membaca kalimat ini kecuali dosanya dihapus meskipun banyaknya seperti buih lautan”. (HR. Tirmidzi).

5. Astaghfirulloohalladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyal Qoyyuuma Wa Atuubu Ilaih(i).

Artinya: Aku mohon ampun kepada Alloh, Yang tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup lagi Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.

Keutamaannya: Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Barangsiapa yang membaca kalimat ini, dosanya dihapus sekalipun (dosa yang disebabkan karena) dia lari dari perang”. (HR. Abu Daud).

6. Rodhiitu Billaahi Robbaa, Wabil Islaami Diinaa, Wabi Muhammadding Shollalloohu ‘Alaihi Wasallama Rosuulaa.

Artinya: Aku ridho/senang dengan Allah sebagai Tuhan, dan dengan Islam sebagai agama, dan dengan Muhammad Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam sebagai rosul/utusan.

Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Barangsiapa yang membaca kalimat ini, maka dia wajib masuk surga”. (HR. Abu Daud).

7. Sube’haanakalloohumma Wabi Hamdik(a), Asyhadu Allaa Ilaaha Illaa Anta, Astaghfiruka Wa Atuubu Ilaik(a)

Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau, aku mohon ampunan kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu.

Keutamaannya: Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Barangsiapa yang duduk, ditempat duduknya itu dia banyak lahan (ucapan atau perbuatan yang percuma) lantas dia membaca do’a ini sebelum berdiri dari tempat duduknya, maka dosa-dosa yang terjadi selama dia duduk ditempat tersebut, diampuni semua”. (HR. Tirmidzi).

8. Robbighfirlii Watube’ ‘Alayya Innaka Antat Tawwaabur Rohiim(u).

Artinya: Ya Tuhanku, ampunilah aku, dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang menerima taubat lagi Maha Penyayang.

Keutamaannya: Ibnu Umar, berkata: “Sesungguhnya kami pernah menghitung sekali Nabi Muhammad Shollalloohu Alaihi Wasallam, duduk, selalu membaca do’a ini sebanyak 100 X (HR. Abu Daud).

9. Bismillaahil Ladzii Laa Yadhurru Ma’asmihi Syai-ung Fil-ardhi Walaa Fis Samaa-‘(i), Wahuwas Samii-‘ul ‘Aliim(u).

Artinya: Dengan nama Allah, yaitu Yang bersama nama-Nya, maka tidak ada sesuatu di dalam bumi dan tidak ada sesuatu di dalam langit yang dapat membinasakan. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Manakala seorang hamba setiap pagi hari dan sore hari membaca do’a ini, maka ia tidak akan bisa dimudhorot/dibinasakan oleh sesuatu”. (HR. Tirmidzi).

10. Alloohumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Kholaqo’tanii Wa Ana ‘Abe’duka Wa Ana ‘Alaa ‘Ahdika Wawa’dika Mastatho’tu, A’uudzu Bika Ming Syarri Maa Shona’tu Wa Abuu-u Ilaika Bini’matika ‘Alayya Wa A’tarifu Bidzuunubii Farghfir Lii Dzunuubii Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta.

Artinya: Ya Allah, Engkau Tuhanku, Tidak ada Tuhan kecuali Engkau, yang telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku menetapi janji-Mu dan janji-Mu selama aku masih mampu. Aku berlindung dengan-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat, dan aku kembali kepada-Mu sebab nikmat-Mu atasku, dan aku mengakui dengan dosa-dosaku, maka mengampunilah padaku terhadap dosa-dosaku. Bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.

Keutamaannya: Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Manakala pada sore hari seseorang membaca kalimat ini, ternyata sebelum pagi hari ia mati, maka ia wajib masuk surga. Dan Manakala pada pagi hari seseorang membaca kalimat ini, ternyata sebelum sore hari ia mati, maka ia wajib masuk surga”. (HR. Tirmidzi).

11. Laa Ilaaha Illalloohul ‘Aliyyul Haliim(u), Laa Ilaaha Illaalloohu Robbul ‘Arsyil ‘Adhziim(i), Laa Ilaaha Illaalloohu Robbus Samaawaati Wal Ardh(i), Warobbul ‘Arsyil Kariim(i).

Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Aris, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, yaitu Tuhannya Arsy yang agung, tidak ada Tuhan kecuali Allah, yaitu Tuhannya beberapa langit dan bumi dan Tuhannya Arsy yang mulia.

Keutamaannya: Ibnu Abbas, berkata: “Sesungguhnya ketika Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, sedang susah, beliau membaca kalimat ini”. (HR. Tirmidzi).




12. Sube’haanallooh(i) (dibaca 100 X), Al-hamdulillaah(i) (dibaca 100 X), Laa Ilaaha Illallooh(u) (dibaca 100 X), Alloohu Akbar(u) (dibaca 100 X)

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.

Keutamaannya: Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda:

a. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tasbih 100 X, dan pada waktu sore harinya ia membaca Tasbih 100 X, maka pahalanya adalah seperti orang yang menunaikan ibadah haji sebanyak 100 X”.

b. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tahmid 100 X, dan sore harinya ia membaca Tahmid lagi 100 X, maka pahalanya adalah seperti menyerahkan !00 ekor kuda ke fii Sabiilillaahi (jalan/agama Alloh)”.

c. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tahlil 100 X, dan sore harinya membaca Tahlil lagi 100 X, maka pahalanya adalah seperti memerdekakan 100 orang budak dari keturunan Nabi Isma’il”.

d. “Barangsiapa, pada waktu pagi hari membaca Tabir 100 X, dan sore harinya membaca Takbir lagi 100 X, maka sudah tidak ada yang lebih pol lagi dari orang tersebut kecuali orang yang membaca Takbirnya lebih banyak lagi daripada orang tadi” (HR. Tirmidzi).

13. Al-hamdulillaahil Ladzii ‘Aafaanii Mimmaabe’talaaka Bihi Wafadh Dholanii ‘Alaa Katsiirim Mimman Kholaqo Tafdhiilaa(n).

Artinya: Segala puji bagi Allah, yaitu Yang telah menyehatkanku dari apa yang menimpamu, dan telah mengutamakan diriku dari kebanyakan makhluk yang engkau ciptakan.

Keutamaannya: Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “ Barangsiapa yang melihat orang lain yang sedang mendapatkan cobaan, kemudian ia membaca kalimat ini, maka ia tidak akan pernah dicoba dengan cobaan seperti yang sedang menimpa orang tersebut”. (HR. Tirmidzi).

Senin, 06 Maret 2017

7 TANDA AHLI SURGA

Ada 7 (tujuh)  tanda - tanda hamba Allah yang akan menjadi penduduk surga, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Addailami :

Ya'fu 'amman dholamahu : memaafkan terhadap orang yang menganiayanya

Yuhsinu ila man asa a ilaihi : berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek padanya

Yu'thi man haromahu : memberi (shodaqoh ) kepada orang yang tidak pernah memberi kepadanya

In u'thiya syakaro : bersyukur saat menerima pemberian

Inibtuliya shobaro : senantiasa sabar saat menerima cobaan

Inqola shodaqo : bila berkata benar ( jujur )

Yamsyi bainannasi kahayyin bainal amwaat : tidak terpengaruh terhadap bujuk rayu orang yang mengajak berbuat maksiat

Dan tentulah setiap hamba Allah SWT menginginkan untuk bisa menjadi penduduk surga yang kekal abadi tersebut. Bila ke tujuh tanda - tanda tersebut telah melekat dan menjadi bagian dari kehidupan seorang muslim, maka patut berbahagialah dia .....

KEKUATAN EKONOMI ISLAM

Telah ditegaskan di dalam system ekonomi Islam tentang dilarangnya riba dan penjualan komoditi sebelum dikuasai oleh sang penjual. Islampun mengharamkan segala bentuk penipuan dan manipulasi yang diperbolehkan oleh kapitalisme dengan mengklaim adanya kebebasan kepemilikan.
Sistem ekonomi Islam pun telah melarang individu, perusahaan maupun institute untuk memiliki sesuatu yang menjadi kepemilikan umun, seperti tambang, minyak , energy listrik yang digunakan sebagai bahan bakar. Islam menjadikan suatu Negara sebagai penguasa sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah.

Telah ditetapkan pula didalam system ekonomi Islam bahwa emas dan perak merupakan mata uang, dengan menggunakan kertas substitusi harus ditopang menggunakan emas dan perak, dengan memiliki nilai

yang sama dan dapat ditukar saat adanya permintaan. Dengan demikian uang kertas Negara tidak akan bisa di dominasi oleh mata uang Negara yang lainnya, begitupun sebaliknya uang mempunyai nilai instrinsik yang tetap dan tidak berubah pula. Di masa lalu seluruh Dunia terus saja menggunakan standart emas dan perak itu sebagai standart mata uang sampai sebelum terjadinya perang Dunia 1. saat penggunaan standart tersebut dihentikan maka sitem uang yang berlaku adalah system ung kertas yang didalam nya tidak ditopang jaminan emas dan perak.

Dengan demikian meskipun bukanlah Negara yang memilki mayoritas penduduk muslim tidak ada salah nya jika menggunakan dinar dan dirham atau emas dan perak sebagai standart mata uang. Karena system emas dan perak akan menjamin kestabilan moneter, tidak seperti uang kertas yang lebih cenderung membawa instabilitas ke dunia karena penambahan uang yang beredar secara cepat dan tiba-tiba.

Kemudian system emas dan perak dapat menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar Negara secara otomatis, dan berapapun kuantitasnya didalam satu Negara entah banyak maupun sedikit bias untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam pertukaran mata uang. Dan mempunyai kurs yang stabil antar Negara, dapat memelihara kekayaan emas dan perak yang dimiliki oleh Negara.

Rasanya tidak ada yang lebih sensitif dalam topik ekonomi selain pembahasan tentang uang. Dalam perekonomian saat ini pembahasan tentang uang masih tetap hangat, mulai dari perdebatan tentang kebijakan “uang ketat” vs “uang longgar”; tentang peran Bank Sentral; atau tentang versi uang yang sebenarnya apakah harus terbuat dari emas ataukah bahan lain, dan lain sebagainya.

Dalam sistem ekonomi kapitalis, uang dianggap sebagai salah satu komoditas yang dapat diperdagangkan, selain tentunya berfungsi sebagai alat tukar dan pengukuran nilai suatu barang atau jasa tertentu. Layaknya barang komoditas, uang, dalam sistem kapitalis, memiliki sebuah harga. Sehingga, jika seseorang ingin meminjam uang dari orang yang lain, maka ia harus bersedia membayar harga dari uang tersebut. Inilah yang kita kenal dengan interest atau bunga uang.

Dalam masa sekarang ini, bunga uang telah berkembang dan mengakar dalam bentuk hutang publik yang sangat besar jumlahnya, khususnya di Negara-negara berkembang dan miskin. Dan yang paling menikmati sistem ini adalah Negara-negara maju yang dengan mudah, karena bunga uang yang dibebankan kepada Negara-negara berkembang dan miskin, menjadi ujung aliran arus sumber daya alam dari Negara-negara berkembang dan miskin yang terbebani hutang tersebut. Akibatnya, Negara-negara miskin harus bekerja keras hanya untuk memberikan pendapatan mereka kepada Negara-negara kaya.

Konsep Uang dalam Islam

Uang dalam perekonomian Islam memiliki fungsi sebagai alat tukar dan pengukur nilai, tetapi tidak sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan. Hal ini karena uang dalam bentuk aslinya tidaklah memiliki harga sema sekali, selembar kertas atau sekeping logam. Uang baru akan bernilai jika sudah ditukarkan ke dalam bentuk asset yang riil atau untuk membayar jasa yang diterima oleh si pemilik uang.

Islam telah menutup seluruh pintu bagi masuknya riba atau bunga uang ke dalam sistem perekonomian yang adil. Dari Abu Said al-khudry RA, bahwa Rasulullah s.a.w pernah bersabda:

Janganlah kamu menjual emas dengan emas (mata uang) kecuali sama jumlahnya serta janganlah melebihkan sebahagiannya. Kemudian janganlah kamu menjual perak dengan perak kecuali sama jumlahnya serta jangan melebihkan sebahagiannya dan janganlah menjualnya dengan cara sebahagian secara tunai dan sebahagian lagi ditangguhkan.

(HR. Muslim)

Diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda:

Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam, bayaran harus dari tangan ke tangan (cash). Barangsiapa memberi tambahan atau meminta tambahan, sesungguhnya ia telah berurusan dengan riba. Penerima dan pemberi sama-sama bersalah.

(H.R. Muslim).

Dengan hadits ini jelaslah bahwa Islam menutup benar-benar seluruh pintu yang dapat digunakan oleh pendukung bunga uang untuk masuk ke dalam sistem ekonomi. Dengan melarang pemberlakuan sifat komoditas pada uang, Islam jelas melarang adanya bentuk pengambilan bunga atas uang. Dan pada akhirnya, akan berujung pada penyelesaian masalah eksploitasi sumber daya alam tanpa batas dari Negara-negara maju kepada Negara-negara berkembang dan miskin, penyelesaian masalah inflasi, pengengguran, dan volatilitas nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang domestik.

SISTEM EKONOMI ISLAM

Pilar Sistem
Sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan yang luas dan ketat (hisbah)

Islam mengakui dan menghormati mekanisme pasar sebagai instrument utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya, yang terjadi atas dasar kerelaan (Q.S. 4: 29). Namun kekuatan pasar ini harus melewati filter moral terlebih dahulu sehingga permintaan (demand) dan penawaran (supply) pasar yang terbentuk akan konsisten dengan pencapaian tujuan-tujuan normatif.
Lebih jauh lagi, pembentukan harga dan transaksi dalam pasar mendapat pengawasan ketat agar menghasilkan pasar yang bebas distorsi. Dalam Islam, fungsi ini dijalankan oleh institusi hisbah.
Sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan untuk barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Secara umum, Islam mengizinkan menerima dan menghormati kepemilikan oleh individu, namun tidak secara absolut. Untuk barang dan jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak (dharuri), Islam menetapkan adanya kepemilikan bersama. Dan dalam Islam, individu dapat memberikan hartanya untuk kepentingan sosial dan dikelola melalui usaha kolektif sukarela tanpa ada keterlibatan atau intervensi pemerintah (wakaf).

Atap Sistem

Sistem insentif moral dan material
Dorongan ekonomi dalam Islam harus berada dalam kerangka kepentingan sosial. Islam mendorong individu untuk mengejar kepentingan pribadi mereka didalam kerangka kepentingan sosial dimana terdapat konflik antara self-interest dan social-interest, dengan cara memberi perspektif jangka panjang bagi pribadi, menarik kepentingan pribadi melebihi jangka waktu dunia ke akhirat.
Sistem tujuan maqashid syariah
Tujuan utama syariah Islam adalah mewujudkan kemaslahatan manusia, yang terletak pada perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan kekayaan. Apa saja yang menjamin terlindungnya lima perkara ini berarti melindungi kepentingan umum (maslahah) dan dikehendaki.

Mispersepsi Terhadap Sistem Ekonomi Islam

      Sebagian pihak masih sering memandang ekonomi Islam secara skeptis. Ekonomi Islam tampil tidak untuk mengentaskan berbagai permasalahan ekonomi kontemporer, namun dipandang lebih dimotivasi oleh isu politik dan kultural dalam konteks menolak infiltrasi pemikiran Barat dalam masyarakat Islam. Karena lebih bernuansa politis-kultural itulah, maka ekonomi Islam dianggap tidak memenuhi koherensi, presisi, dan realisme dari kaidah-kaidah ilmiah.

Sejak awal kebangkitannya hingga kini, karakteristik fundamental ekonomi Islam hanyalah pelarangan riba, dan yang lainnya adalah zakat dan filter moral Islam untuk setiap pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik fundamental ekonomi Islam dianggap tidak realistik, kontradiktif, dan keliru yang bersumber dari dua kelemahan metodologis yaitu kegagalan mendervasikan hukum Tuhan pda kerangka ekonomi yang komprehensif dan keengganan melihat bukti-bukti sejarah.yang pada dasarnya ekonomi islam mempunyai cakupan yang sangat luas

Sistem ekonomi Islam memiliki kelebihan sebagai berikut:

1) Menjunjung Kebebasan Individu
Manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suat fteputusan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuha nidupnya. Dengan kebebasan ini manusia dapat bebas mengoptimalkan potensinya. Kebebasan manusia dalam Islam didasarkan atas nilai-nilai tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatu kecuali Allah. Nilai tauhid inilah yang akan menjadikan manusia menjadi berani dan percaya diri.

2) Mengakui hak individu terhadap harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak pemilikan harta hanya diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan Islam. Islam mengatur kepemilikan harta didasarkan atas kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan menimbulkan sikap saling menghargai dan menghormati. Hal ini terjadi karena bagi seorang muslim harta sekedartitipan Allah.

3) Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang perorangan. Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan disebabkan karena Allah, tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan sistem—yang dibuat manusia sendiri—. Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada orang yang mempunyai jabatan tinggi dan lebih banyak mempunyai harta, hingga masyarakat terkondisikan bahwa orang-orang yang mempunyai jabatan dan harta mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding yang lainnya. Akhirnya, sebagian orang yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa bahwa, "Allah itu tidak adil".

4) jaminan sosial
Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara: dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Memang menjadi tugas dan tanggungjawab utama bagi sebuah negara untuk menjamin setiap negara, dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip “hak untuk hidup". Dalam sistem ekonomi Islam negara mempunyai tangj jawab untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum.

5) Distribusi kekayaan
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Sumberdaya alam adalah hak manusia untuk dipergunakan manusia untuk kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan syariah.

6) Larangan menumpuk kekayaan
Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan. Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya dan masyarakat supaya tidak berlebihan dalam pemilikan harta. Seorang muslim dilarang beranggapan terlalu berlebihan terhadap harta sehingga menyebabkan ia mengunakan cara-cara yang tidak benar untuk mendapatkannya.

7) Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kehidupan individu dan masyarakat saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Masyarakat akan menjadi aktor yang dominan dalam membentuk sikap individu sehingga karakter individu banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian juga sebaliknya, tidak akan terbentuk karakter masyarakat khas tanpa keterlibatan dari individu-individu.

Kelemahan Sistem ekonomi Islam

Dominasi pemikiran ekonomi konvensional menjadikan ekonomi Islam belum mampu berkembang sebagaimana yang diharapkan. Padahal ekonomi Islam berisi tuntunan dan pedoman ideal yang mampu mengakomodir kebutuhan hidup manusia di dunia maupun di akhirat. Dengan jaminan mayoritas penduduk di negara muslim tentunya akan mampu menerima ekonomi Islam, tetapi perkembangan ekonomi Islam tidak semulus yang diharapkan walaupun bisa dikatakan hal tersebut sebagai fenomena umum sebagai suatu "sistem ekonomi baru" yang mau menanamkan pengaruhnya di tengah masyarakat yang telah lama menerima sistem ekonomi konvensional.
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa factor sebagai berikut:

1) Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
Literatur ekonomi Islam yang sebagian besar berasal dari teks-teks arab mau tidak mau diakuinya mengalami perkembangan yang kurang signifikan. Sehingga menyebabkan munculnya dominasi literature ekonomi konvensional yang saat ini mempengaruhi masyarakat bahwa tidak ada ilmu ekonomi yang mampu menjawab masalah-masalah aktual kecuali ekonomi konvensional. Hal ini menjadikan justifikasi bagi masyarakat untuk mengesampingkan ide dari pengetahuan lain, seperti ekonomi Islam. Hal ini diakibatkan adanya hegemoni literature ekonomi konvensional terhadap ekonomi Islam, sehingga setiap prilaku kita tidak lepas dari pengaruh ekonomi konvensional.

2) Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal

Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal oleh masyarakat. Masyarakat bersentuhan langsung dengan konsep ekonomi konvensional, di berbagai bidang konsumsi, produksi, distribusi dan lainya. Sehingga pemahaman baru sulit dipaksakan dan diterima oleh masyarakat yang lebih dahulu beresntuhan dengan konsep ekonomi konvensional. Kita telah mengetahui ekonomi konvensiona merupakan kepanjangan dari system ekonomi kapitalis meskipun tidak sepenuhnya. Karena secara tersirat ekonomi konvensional juga mengadopsi system ekonomi sosialis. Di sinilah salah satu letak kelemahan system ekonomi Islam.

3) Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi Islam

Di beberapa Negara yang menggunakan Islam sebagai pedoman dasar kenegaraanya ternyata belum mampu sepenuhnya mengelola system perekonomiannya secara professional. Bahkan banyak Negara-negara Islam di Timur Tengah yang tingkat kesejahteraanya kurang maju jika dibandingkan dengan Negara Eropa dan Amerika.

4) Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang

Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan pengetahuan Eropa tidak lepas dari peranan pengetahuan Islam. Masa transformasi pengetahuan yang terjadi pada abad pertengahan kurang dikenal oleh masyarakat. Hal ini yang menyebabkan timbulnya pemahaman bahwa pengetahuan lahir di daratan Eropa, apalagi berbagai informasi lebih mengarahkan pada pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Eropa. Karenanya lebih mengenai Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo, JM Keynes dan sebagainya, dibandingkan dengan tokoh-tokoh ekonomi Islam seperti Abu Yusuf, Ibnu Ubaid, Ibnu Taimiyah
dan Ibnu Khaldun dan sebagainya.

Padahal mengetahui perkembangan sejarah pemikiran ekonomi akan menimbulkan kebanggaan masyarakat terhadap tokoh-tokoh ekonomi Islam. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi ketertarikan mereka terhadap pemikiran tokoh-tokoh ini.

5) Pendidikan masyarakat yang materialism's

Pengangguran di masyarakat bukan murni cerminan perilaku malas. Tetapi, pengangguran di sini lebih banyak disebabkan oleh dampak pemahaman masyarakat mengenai makna tentang jenis dan pendapatan/penghasilan usaha yang belum tepat. Sementara kita harus jujur mengakui ekonomi Islam masih belum berperanan maksimal dalam membantu mengangkat ekonomi kerakyatan. Sebagai contoh pedagang lebih mnyukai meminjam pada rentenir di banding pada BMT yang ada. Karena rentenir tidak memerlyukan persyaratan yang ‘ribet’, sementara BMT atau BPRS memerlukan segudang jaminan sebagai syarat peminjaman
Sebagai kesimpulan ekonomi Islam masih memiliki banyak kelemahan baik dari sumber daya manusia atau tenaga ahli. Hal ini berbeda dengan pesatnya perkembangan ekonomi kapitalis mau tidak mau kita harus mengakuinya.

Minggu, 05 Maret 2017

SYARAT MENJADI ULAMA'

Definisi Ulama tidak sekedar orang yang berilmu atau hafal Al Qur'an dan Al Hadits, namun ulama adalah orang yang menyaksikan Alloh dan kekuasaan Alloh dengan ilmunya itu, ini berkaitan dengan Surah Ali imron 191
“Robbana maa kholaqta hadza bathila, Subhanaka faqinaa adzabannar”.

Pengertian ulama menurut Al Qur'an adalah :
“innama yakhsyalloohi min ‘ibadihil ulama”,
sesungguhnya yang paling taqwa kepada Allah diantara hambaNya adalah ulama (Fathir 28).

Jadi Ulama itu orang yang berilmu yang dengan ilmunya itu semakin takut kepada Alloh, semakin takut melanggar aturan Alloh. “Walaupun hafal Quran, hafal hadits, kalau tidak takut kepada Alloh, itu bukan ulama.

Al Qur'an memberikan gambaran tentang ketinggian derajat para ulama,
"Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberikan ilmu (ulama) beberapa derajat". (QS. Al-Mujadalah: 11)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ

“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi) hadist ini shohih.
Saking tingginya derajat ulama hampir menyamai derajat para Nabi.

Pemahaman kata ulama ini saya ambil dari asalnya islam yaitu dimekkah medinnah.

Di mekkah medinah untuk menjadi Ulama / Fattawih ( ulama yang mempunyai fatwa / hukum ) kriterianya sangatlah tinggi sehingga tidaklah mudah seseorang bisa dikatakan seorang Ulama.

Kriteria atau syarat paling dasar untuk menjadi ulama menurut seorang Mufti di Mekkah Medinah, dan ini bisa diuji dibadan keulamaan / MUI nya Arab Saudi, dan ada ijazahnya, yaitu :

1. Harus hafal isi ayat ayat suci Al Qur'an mulai Surat Al Fatehah sampai Surat An Naas (juz 1 s/d juz 30).
Termasuk ilmu qiraat, qiroahsab'ah, qiroahsyaroh, dsb.

2. Harus hafal makna, keterangan, dan asbabunnuzul Al Qur'an mulai dari Surat Al Kahfi s/d Surat An Naas. Maksudnya ayat ayat Al Qur'an ini harus tahu makna keterangan dan asal muasal ayat ini sehingga diturunkan dan apa sebabnya ayat ini turun dan siapa yang menyebabkan ayat ini turun, dsb.

3. Harus hafal hadist hadist dari Nabi atau Sahabat minimal 1.000 hadist s/d 2.000 hadist. Ini harus hafal baik silsilah perowi hadist, matan hadist secara lengkap, hafal secara syarahnya hadist, hafal sanad suatu hadist, mengetahui bobot kesahihannya, asbabul wurudnya (situasi datangnya hadits). Dll.

Seorang Ulama adalah orang-orang yang menjadi penyambung umat dengan Rabbnya, agama dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah sederetan orang yang akan menuntun umat kepada cinta dan ridha Alloh, menuju jalan yang dirahmati yaitu jalan yang lurus menurut Alloh Rosul. Adapun untuk menyebut / gelar seseorang yang mengajarkan islam atau yang menyebarkan ilmu islam atau dakwah tentang islam ke umat islam yang lebih cocok adalah Da'I, Ustadz / Ustadzah, Mubalegh / Mubaleghot dan syaratnya mudah, tidak perlu memakai syarat ulama yang disyaratkan di mekkah medinah, namun untuk menjadi Da'I, Ustadz, Mubalegh / Mubaleghot adalah dasar yang paling kuat, paling utama, paling penting untuk menjadi Ulama sesuai kriteria di Mekkah Medinnah, karena dasar ilmu islam / hukum islam sudah dipelajari dan ditempuh melalui pendidikan pondok pesantren ataupun tempat pendidikan islam yang mencetak Da'I, ustadz, atau Mubalegh. Saya bukanlah Ulama, tapi saya adalah muridnya Mubalegh / Ustadz yang mengenal saya dan mengajari saya ilmu agama islam menurut Alloh Rosul.

Semoga bermanfaat.

KEUTAMAAN LIMA BAB

Keutamaan Lima Bab

دليل-دليل باب معاجي

۞فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ *سورة محمد 19
۞وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا *سورة الإسراء 36
۞يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ*سورة المجادلة 11
۞الْعِلْمُ ثَلاَثَةٌ وَمَاسِوَى ذَالِكَ فَهُوَ فَضْلٌ أَيَةٌ مُحْكَمَةٌ أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيْضَةٌ عَادِلَةٌ*رواه أبوداود كتاب الفرائض
۞يَآأَيُّهَا النَّاسُ اِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَالْفِقْهُ بِاتَّفَقُّهِ وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَاِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ *رواه الطبرانى
۞مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ حَتَّى الْحِتَانِ فِي الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوْ الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ*رواه ابن ماجة كتاب المقدمة
۞مَنْ قَالَ فِى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِرَأْيِهِ فَأَصَابَ فَقَدْ أَخْطَأَ *رواه أبو داود كتاب العلم
۞خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْءَانَ وَعَلَّمَهُ *رواه البخارى كتاب فضائل القرأن
۞خَيْرَ سُلَيْمَانُ بَيْنَ الْمَالَ وَالْمُلْكِ وَالْعِلْمِ فَاخْتَارَ الْعِلْمَ فَأُعْطِيَ الْمُلْكَ وَالْمَالَ لِإِخْتِيَارِهِ الْعِلْمَ *رواه ابن عساكر

دليل-دليل باب معامال

۞وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِى أُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ *سورة الزخرف 72
۞وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوْا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ *سورة الأنعام 132
۞إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ *سورة البروج 11
۞مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ *سورة فصلت 43
۞مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ *سورة النحل97
۞مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ *سورة البقرة 245
۞إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ *رواه مسلم كتاب البر والصلة
۞أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ عِلْمُهُ *رواه الطبرانى
۞مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ *رواه البخارى كتاب الاعتصام

دليل-دليل باب ممبيلا

۞يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ * تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ * يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ * وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ*سورة الصف 10-13
۞انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ *سورة التوبة 41
۞إِلَّا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ *سورة التوبة 39
۞إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ *سورة التوبة 111
۞وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ *سورة سباء 39
۞جَاهِدُوْا بِأَيْدِيْكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ *رواه النسائى كتاب الجهاد
۞يَآإِبْنَ اَدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ *رواه مسلم كتاب الزكاة
۞مَامِنْ يَوْمٍ يُصِبْحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ اعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُوْلُ الأَخَرُ اللَّهُمَّ اعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا *رواه مسلم كتاب الزكاة
۞مَا نَقْصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ *رواه الترمذى ابواب البرو الصلة

دليل-دليل باب جماعة

۞وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ *سورة ال عمران 103
۞إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِذَا كَانُوا مَعَهُ عَلَى أَمْرٍ جَامِعٍ لَمْ يَذْهَبُوا حَتَّى يَسْتَأْذِنُوهُ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ أُولَئِكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِذَا اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ *سورة النور 62
۞عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالفِرْقَةَ *رواه الترمذى كتاب الفتن
۞مَنْ أَرَادَ بُحْبُوْحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ *رواه الترمذى كتاب الفتن
۞تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَإِمَامَهُمْ *رواه البخارى كتاب الإمارة
۞مَنْ عَمِلَ لِلَّهِ فِى الْجَمَاعَةِ فَأَصَابَ قَبِلَ اللَّهُ مِنْهُ وَإِنْ أَخْطَأَ غَفَرَلَهُ وَمَنْ عَمِلَ يَبْتَغِى الْفِرْقَةَ فَأَصَابَ لَمْ يَتَقَبَّلِ اللَّهُ مِنْهُ وَإِنْ أَخْطَأَ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ *رواه الطبرانى
۞لاَ يَحِلُّ لِثَلاَثَةٍ يَكُوْنُوْنَ بِفَلاَةٍ مِنَ الأَرْضِ إِلاَّ أَمَّرُوْا عَلَيْهِمْ أَحَدِهِمْ *رواه أحمد في نيل الأوطار
۞مَنْ مَاتَ بِغَيْرِ إِمَامٍ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً *رواه أحمد
۞وَيَدُ اللَّهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَدَّ شَدَّإِلَى النَّارِ *رواه الترمذى كتاب الفتن

دليل-دليل باب طاعة

۞وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ *سورة النساء13
۞وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا *سورة النساء 14
۞يَآأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ*سورة النساء 59
۞مَنْ أَطَاعَنِى فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ يَعْصِنِى فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعِ الْأَمِيْرَ فَقَدْ أَطَاعَنِى وَمَنْ يَعْصِ الْاَمِيْرَ فَقَدء عَصَانِى*رواه مسلم كتاب الإمارة
۞وَعَلَيْكُمْ بِالطَاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّمَا الْمُؤْمِنُ كَالْجَمَلِ الْأَنِفِ حَيْثُ مَا قِيْدَ انْقَادَ *رواه ابن ماجة كتاب المقدمة
۞تَسْمَعُ وَتُطِيْعُ لِلْأَمِيْرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ *رواه مسلم كتاب الإمارة
۞عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَسَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ *رواه مسلم كتاب الإمارة
۞عَلَيْكَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِى عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ *رواه مسلم كتاب الإمارة
۞مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِى عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً *رواه مسلم كتاب الإمارة