Minggu, 26 Maret 2017

JUKUK GETUN ORA JUKUK GETUN

Dunia tempat Beramal

Nun jauh di sebuah desa terpencil hiduplah sekelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian bertani dan berdagang. Ketika itu hari pasar sedang berlangsung, desa tersebut ramai dikunjungi penduduk desa itu maupun dari desa lainnya. Diantara keramaian pasar ada tiga pemuda yang sedang menjajakan dagangannya, kayu bakar yang mereka bawa dari hutan. Mereka adalah Rohmat, Rosyid dan Romli.
Kegiatan sehari-hari ketiga pemuda itu mencari kayu-kayu bakar di hutan yang kemudian mereka jual ke pasar. Pekerjaan ini terus mereka lakukan tanpa pernah melirik pada perkejaan lain. Ketiga pemuda sebaya itu sangat akrab satu sama lain. Walaupun demikian ketiganya mempunyai perangai yang berbeda. Rohmat adalah pemuda yang sabar, tekun dalam beribadah dan suka bekerja keras. Setelah sholat shubuh di saat matahari belum terbit. Ia sudah pergi menjemput kedua temannya yang dijumpainya masih tertidur lelap untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar. Rosyid kadang menjalankan sholat subuh kadang tidak. Romli si pemalas susah bangun pagi, kadang ia ditinggal saja oleh kedua temannya, karena katanya “Aku masih ngantuk, kalian duluan saja nanti aku menyusul”. Rohmat memperlihatkan rasa kasih sayang pada semua orang, ia sangat menyayangi saudara dan kedua orang tuannya. Ia juga menyayangi orang-orang di sekelilingnya. Ia akan segera membantu orang-orang yang perlu bantuannya. Temannya, Rosyid sikapnya biasa-biasa saja, ia tidak terlalu antusias dengan lingkungannya. Jika diajak oleh Rohmat untuk membantu masyarakat yang meminta bantuan, barulah ia pergi untuk membantu. Tapi Romli pemuda yang cuek, ia merasa tidak harus banyak membantu orang lain, karena menurutnya ia adalah orang miskin yang perlu bantuan orang lain juga. Terhadap keluarganya pun ia tidak punya perhatian. Ia lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Begitulah ketiga sahabat itu memang berbeda, walaupun begitu tetap saja mereka selalu bersama.
Sampai suatu ketika mereka sepakat untuk pergi ke hutan sebelah Barat, dengan harapan bisa mendapatkan kayu-kayu bakar yang lebih baik kualitasnya dan lebih banyak dari yang biasa mereka dapatkan. Seperti biasa setelah sholat subuh hari masih gelap Rohmat menjemput kedua temannya. Kemudian ketiga pemuda itu berangkat menuju hutan di sebelah barat. Menjelang siang hari sampailah mereka di suatu tempat yang banyak kayu-kayu bakarnya. Mereka mulai mengumpulkan kayu bakar dan mengikatnya. Ketika mereka sedang asyik mengumpulkan kayu bakar tiba-tiba hujan turun sangat deras, disertai dengan guntur dan petir saling bersahutan. Ketika pemuda itu sangat bingung dan takut, mereka berlarian mencari tempat berteduh.
“Hai lihat! Ada goa! Ayo kita berteduh di sana!” teriak Rohmat pada kedua temannya. Tak lama kemudian ketiga pemuda itu sudah berada di dalam gua yang sangat gelap. Mereka tidak bisa melihat apapun di sekelilingnya, seakan-akan mata mereka buta karena sangat gelapnya gua itu.
“Rohmat! Kamu di mana?” teriak Romli.
“Aku di sini! Kamu di mana? Mana Rosyid?” Tanya Rohmat.
“Aku di sini bersama Romli” kata Rosyid.
“Kita jangan berpencar!” pinta Rohmat.
“Iya! Kita harus tetap bersama” kata keduanya. Mereka berjalan perlahan-lahan, tiba-tiba mereka menginjak benda–benda halus, licin seperti kerikil.
“Hai! Kakiku menginjak sesuatu” kata salah satu diantara mereka.
“Aku juga. Benda apa ini?” sahut yang lain.
“Seperti batu kerikil tapi terasa lebih halus” kata yang lain lagi. Bersamaan dengan itu mereka dikejutkan oleh suara yang menggema, sehingga terdengar jelas keseluruh ruangan goa.
“Siapa yang mengambil benda itu, akan menyesal”.
“Siapa yang tidak mengambil juga akan menyesal”. Dengan penuh konsentrasi mereka mendengarkan suara gaib tersebut. Berulang-ulang suara itu terdengar dan akhirnya lama kelamaan menghilang.
Rohmat, Rosyid dan Romli mengernyitkan dahi memikirkan apa arti suara gaib itu. “Apakah yang akan diambil? Ada apakah di dalam gua ini?” begitu pikir mereka. Tetapi yang mereka rasakan hanyalah kerikil-kerikil kecil yang mereka injak.
Rohmat berkata dalam hati ”Kalau aku ambil, aku akan menyesal, kalau tidak aku juga menyesal.. Ah.. ambil saja yang banyak”. Rohmat memenuhi semua kantong baju dan celananya dengan benda itu.
Sementara Rosyid berpikir, “Kalau aku ambil aku akan menyesal, kalau tidak, aku juga akan menyesal… Hmm aku akan ambil segenggam sajalah”.
Sedangkan Romli berpendapat lain “Ambil akan menyesal, tidak ambil juga akan menyesal, sama-sama menyesal, lebih baik aku tidak ambil saja”. Ketiga pemuda itu diam membisu, mereka sangat ketakutan.
“Romli! Rosyid! Kenapa tiba-tiba aku menjadi takut?” kata Rohmat.
“Aku juga!” kata keduanya serempak.
“Bagaimana kalau kita lari keluar!” ajak Rohmat.
“Aku setuju. Lebih baik kehujanan daripada kita mati ketakutan di dalam goa!” kata Rosyid.
“Tunggu apa lagi! Ayo kita lari sekarang!..” kata Romli.
Ketiga pemuda itu berlari keluar dari goa. Tanpa terasa mereka berlari terus, menjauh dari goa. Dengan nafas terengah-engah, mereka berhenti dan tanpa disadari hujan pun sebenarnya telah reda. Mereka pun teringat pada benda-benda yang mereka ambil dari dalam goa. Mereka ingin melihat benda apa sebenarnya yang telah mereka ambil. Betapa terperanjat mereka demi melihat yang mereka ambil dari dalam goa, ternyata butiran-butiran berlian!

“MasyaAllah.. Ini berlian!” teriak mereka. Rohmat yang seluruh kantong baju dan celananya penuh dengan berlian merasa menyesal, “Waduuuh.! kalau saja aku tahu ini berlian! Aku akan ambil yang lebih banyak lagi. Bila perlu aku buka bajuku untuk mengantongi berlian ini sebanyak-banyaknya!”. Rosyid juga sangat menyesal karena hanya mengambil segenggam. Romli tubuhnya lemas demi melihat kedua temannya memeiliki berlian sedangkan dia tidak memiliki apa-apa, ”Oooooh..! kenapa aku tadi tidak mau ambil barang sedikit pun…!”. Akhirnya Romli pingsan dengan sejuta penyesalan dalam hatinya.
Setelah Romli mulai siuman, ketiganya berunding dan sepakat untuk kembali ke tempat goa itu berada. Romli mengosongkan isi tasnya, diikuti oleh kedua temannya, dengan harapan jika sampai di dalam goa nanti mereka akan mengambil berlian sebanyak-banyaknya. Tapi setelah sampai di mulut goa, mereka sangat terkejut karena mulut goa sudah tertutup oleh sebuah batu besar. Mereka berusaha untuk membukanya, tetapi sia-sia karena goa sudah tertutup rapat dan tidak dapat dibuka lagi. Akhirnya mereka pulang dengan keadaan menyesal karena tidak memperoleh berlian yang lebih banyak lagi.
Demikian itulah gambaran pengamalan manusia di dunia dan buah dari pengamalan itu yang kelak akan diperoleh di akherat. Berlian itu menggambarkan amalan-amalan baik. Dimana semua manusia pada hari pembalasan akan menyesal demi melihat pahala yang diberikan oleh Allah begitu banyak. Yang beramal banyak akan menyesal, kenapa tidak beramal lebih banyak lagi. Yang beramal sedikit juga menyesal kenapa hanya beramal sedikit. Apalagi yang tidak beramal, akan menjadi penyesalan yang tiada habisnya. Goa menggambarkan dunia. Dimana belum bisa dibedakan antara orang yang beramal banyak, sedikit maupun yang tidak beramal, sebab balasannya belum kelihatan. Sedangkan goa yang sudah tetutup adalah gambaran dari kematian. Jika kematian sudah tiba, penyesalan datang. Namun penyesalan tinggal penyesalan, yang sudah mati tidak akan bisa kembali ke dunia lagi.
Rasulullah SAW telah bersabda: “Setiap orang yang telah mati pasti akan menyesal. Sahabat bertanya, “Mengapa dia menyesal wahai Rasulallah?” Rasulullah menjawab, “Jika dia orang yang beramal baik, akan menyesal mengapa tidak menambah amal kebaikannya (sewaktu hidup di dunia). Jika dia orang yang beramal jelek, akan menyesal mengapa tidak bertaubat dan memperbaiki amal jeleknya (sewaktu hidup di dunia). HR. Tirmidzi dan Baihaqi.
Selagi Allah masih memberikan umur kepada kita, marilah kita penuhi dengan amalan-amalan yang baik. Jangan sampai menjadi golongan orang-orang yang menyesal di kemudian hari/***

[ Ust.H. Dave Ariant Yusuf ]

RUMUS KEBERUNTUNGAN

Ingatlah dua perkara dan Lupakanlah dua perkara,, niscaya kita akan tergolong orang yang beruntung.

INGATLAH 2 PERKARA:
1.INGAT ALLAH DAN
2.INGAT KEMATIAN

LUPAKANLAH 2 PERKARA:
1.LUPAKAN KEBAIKAN KITA PADA ORANG LAIN DAN
2.LUPAKANLAH KEJELEKAN MEREKA TERHADAP KITA

بارك الله لي و لكم

KEUTAMAAN SHOLAT DUHA

Kita sebagai umat Islam harus sangat bersyukur karena Nabi Muhammad SAW telah meneladani umatnya dengan beberapa amalan ibadah yang sangat mudah dilaksanakan namun hasilnya bisa membawa kebaikan dunia akhirat.

Sholat Dhuha merupakan amalan yang sunnah, sholat sunnah yang bisa dilaksanakan 2 rakaat, 4 rakaat atau lebih banyak sekehendak hati kita itu memiliki kefadholan yang besar, yakni apabila kita melaksanakan sholat dhuha pahalanya setara dengan berbagai amalan baik seperti berpuasa, haji, membaca tasbih dan tahmid.

Dan yang paling Istimewa dari keutamaanya sholat dhuha adalah Allah berjanji mencukupi keperluan orang yang mengamalkan pada hari itu juga. Sebagaimana didalam Hadist Abi Daud No. 1286 dan 1289, Kitabu Sholah

حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ، أَخْبَرَنَا خَالِدٌ، عَنْ وَاصِلٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدُّؤَلِيِّ، قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: «يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ صَدَقَةٌ، فَلَهُ بِكُلِّ صَلَاةٍ صَدَقَةٌ، وَصِيَامٍ صَدَقَةٌ، وَحَجٍّ صَدَقَةٌ، وَتَسْبِيحٍ صَدَقَةٌ، وَتَكْبِيرٍ صَدَقَةٌ، وَتَحْمِيدٍ صَدَقَةٌ» ، فَعَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هَذِهِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، ثُمَّ قَالَ: يُجْزِئُ أَحَدَكُمْ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَا الضُّحَى1286

Yang artinya: …. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Pagi hari setiap gerak kamu sekalian adalah shodakoh, setiap shalat adalah shodakoh, dan puasa adalah shodakoh, dan haji adalah shodakoh, dan membaca tasbih, dan membaca takbir dan tahmid adalah shodakoh. Maka Raulullah s.a.w. menambahkan: dari semua amal sholih ini, kemudian Nabi bersabda: “Membandingi kalian dari semua amal tersebut dua rakaat waktu dhuha”. (Hadist Abi Daud No. 1286 Kitabu Sholah)

حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ أَبِي شَجَرَةَ، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ [ص:28] اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يَا ابْنَ آدَمَ، لَا تُعْجِزْنِي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِي أَوَّلِ نَهَارِكَ، أَكْفِكَ آخِرَهُ1289
Yang artinya: ….Nuaim bin Hamar meriwayatkan: Saya mendengar rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah berfirman: Wahai Anak Adam, janganlah kalian mengalahkan padaKu dari empat rakaat dalam awal siang, Aku akan mencukupi kalian pada hari itu”. (Hadist Abi Daud No. 1289 Kitabu Sholah)

Nah, jika ingin lancar dalam segala urusan dunia maupun akhirat dan dicukupi kebutuhannya setiap hari, maka kita harus membiasakan Sholat Dhuha setiap pagi atau awal siang hari.

KEUTAMAAN AL WAQIAH

Surat Al Waqi’ah dalam Al Qur’an terletak pada juz ke 27, surat ke 56 dan terdiri dari 96 ayat.

Pokok-pokok isinya surat ini yaitu:
- keimanan
- gambaran peristiwa kiamat
- gambaran tentang surga dan neraka

Surat Al Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin. Beberapa fadilah surat Al Waqi’ah antara lain:

1. Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.

2. Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.

3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (ra) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (ra) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.

4 Imam Ja’far Ash-Shadiq (ra) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat Al waqi'ah.

5. Imam Muhammad Al-Baqir (ra) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.

6. Ibn Mardawaih daripada Anas: Kasyf al-Khafa, bahwa Rasulullah saw bersabda “Surah al-Waqiah adalah surah kekayaan. Hendaklah kamu membacanya dan ajarkanlah ia kepada anak-anak kamu.”

7. Riwayat daripada Ibn Mas‘ud: al-Azkar, al-Jami al-Soghir, bahwa Rasulullah saw bersabda “Sesiapa yang membaca surah al-Waqiah pada setiap malam ia tidak akan ditimpa kefakiran.”

8. “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)

9. Berkata Masruq: “Siapa ingin mengetahui cerita orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian, serta cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia dan akhirat, maka bacalah surat Al-Waqi’ah”. (Tafsir Jamal, Juz IV halaman 269)

10.Dengan mewiridkan surat Al-Waqi’ah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’d Al Mufti mengatakan, bahwa hadist ini shahih.

بارك اللّه لي و لكم

3 LETAK KEBAHAGIAAN

Kebahagiaan orang iman di jumpai dalam tiga hal, jika dalam menjalankan tiga hal itu dia tidak merasakan kebahagiaan  maka perlu di koreksi keimanannya.

1. Saat Sholat
2. Saat Dzikir/Doa
3. Saat Membaca Al Quran

3 AMALAN INTI

Amalan Penyebab Masuk Surga
Assalamualaikum Wr Wb

Dalam tulisan terdahulu, ada 3 kunci untuk membuka pintunya SURGA ,yaitu

1.Mencari ilmu agama(Quran dan Hadis)
2.Mengamalkan ilmu nya
3.Membela agama/Jihad fisabilillah

Setelah kita punya ketiga KUNCI SURGA diatas, marilah sekarang kita
membahas Amalan-amalan yang menyebabkan kita bisa melenggang masuk ke dalam Surga, setelah pintu-pintunya kita buka dengan 3 Kunci diatas.

1. Perhatikan ayat ayat Alquran yang menerangkan amalan-amalan orang iman agar bisa menghuni SURGA FIRDAUS.(Almu’min : 1-11)

“Qod’ af-lakhal mu’minun.Alladhina hum fisolatihim khosiun.walladhinahum anillaghwi mu’ridun.walladhinahum lizzakati failun.walladhinahum lifurujihimkhafidhun.walladhinahum liamanatihim wa-ahdihim ro-un.walladhinahum ala solatihim yukhafidhun.ula-ika humul warisun.Alladhina yarisunal firdaus.hum fiha kholidun ”

Artinya:
“Sungguh beruntung bagi orang-orang Iman.Yaitu: Orang-orang yang khusuk solatnya.dan orang orang yang berpaling dari ‘Lahan'(segala sesuatu yang tidak ada manfaatnya).
Dan orang-orang yang mendatangkan pada zakat.dan orang-orang yang menjaga pada ‘farji'(tidak bersetubuh dengan orang yang bukan istri atau suaminya).dan orang-orang yang menetapi pada amanat dan janji mereka.dan orang-orang yang menjaga pada waktunya sholat. Mereka itu adalah orang-orang yang mewaris.yaitu mewarisi Surga Firdaus.Mereka didalam Surga kekal abadi ”

2. Sabda Rosul SAW dalam HR.AbuDawud :
“Barang siapa yang membaca kalimat ini ,wajib masuk surga”
Ini kalimatnya:

“Roditu billahi robba wabil-islami dina wabimukhammadin sollallohu alaihi wasallam rosula ”

3. Sabda Rosul SAW dalam HR.Tirmidhi ;
“Tidak ada seorang yang membaca kalimat ini waktu sore,kemudian dia mati sebelum pagi KECUALI dia wajib masuk Surga. Dan tidak ada seseorang yang membaca kalimat ini waktu pagi,kemudian dia mati sebelum sore KECUALI Dia wajib masuk surga ”

Ini kalimatnya:
“Allohumma anta robbi la ilaha illalloha illa -anta kholaq tani wa-ana abduka wa-ana ala ahdika wawa’dika mastato’tu. Audhubika min sarrima sona’tu wa-abu-u ilaika bini’matika alayya wa-a’tarifu bidhunubi faghfirli dhunubi -innahu la yaghfirudh dhunuba illa anta ”

4. Firman Alloh dalam Bani isroil : 79
“Waminallaili fatahajjad’ bihi nafilatallaka- asa -ayyab-asaka robbuka maqoman mahmuda”

Artinya:
“Dan dimalam hari ,solat tahajut lah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu. Pasti Tuhanmu akan mengangkat kamu ketempat yang terpuji (surga)”

5. Rosul bersabda dalam HR.Tirmidhi :
“Maukah aku tunjukkan pada pintu yang ada di Surga?bacalah: ‘lakhaula wala kuwwata illa billah ”

6. Rosul bersabda dalam HR.Tirmidhi :
“Barang siapa yang solat dukha 12 rokaat,maka akan dibangunkan oleh Alloh rumah emas didalam Surga”

7. Rosul SAW bersabda dalam HR.Muslim :
“Tidak ada bagi orang islam yang solat sunnah 12 rokaat setiap hari,KECUALI akan dibangunkan rumah di Surga”

Kalau kita punya rumah di Surga, berarti kita pasti masuk Surga.
Praktek sholat sunnah 12 rokaat tersebut adalah:
-4 rokaat sebelum sholat Dhuhur
-2 rokaat setelah sholat Dhuhur
-2 rokaat sesudah sholat magrib
-2 rokaat sesudah sholat isa’
-2 rokaat sebelum sholat subuh

8. Rosul SAW bersabda dalam HR.tirmidhi :
“Man kola subhanallohil-adhimi wabikhamdih ghurisat nakhlatun filjannah”

Artinya:
“Barang siapa membaca: subkhanallohil-adhimi wabikhamdihi, maka akan ditanamkan pohon korma di Surga ”

Bayangkan jika kita setiap hari membaca kalimat diatas 10 x aja,maka berarti kita sama dengan membeli kebun korma di Surga.berapa ribu pohon korma yang kita tanam jika kita amalkan rutin sampai setahun ???
Alangkah kayanya kita disana nanti !!

9. Dalam sebuah kotbah jumat, Rosul SAW bersabda :
“Alqur anu safiun musaffaun wamakhilun musoddaqun.man ja-alahu amamahu qodahu ilal jannah…”

Artinya:
“Alqur an adalah penolong yang diberi ijin untuk menolong,dan pelapor yang dibenarkan(oleh Alloh).barang siapa yang menjadikan Quran di depan nya,maka Quran akan menuntun nya ke Surga”

Maksud menjadikan Quran didepan adalah:selalu membaca dan mengamalkan isi Quran dalam kehidupan sehari hari.

10. Firman Alloh dalam Azzukhruf : 73
“Watilkaljannatullati uristumuha bima kuntum ta’malun”

Artinya:
“Demikian itu Surga diwariskan bagi orang yang mau mengamalkan ilmunya
(Ilmu agama/Quran dan Hadis)”

Insaalloh sekian dulu pertemuan kita.jika ada yang kurang berkenan ,kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Alkhamdulillah jazakumullohu khoiro.
Wassalamualaikum Wr Wb.

6 TABIAT LUHUR INDONESIA

1. Rukun

berarti dalam kehidupan keluarga/bermasyarakat diantaranya mempunyai

ciri-ciri/sifat sebagai berikut :
- Tidak punya unek-unek jelek, dengki, iri hati kepada sesama.
- Saling mengasihi, saling memaafkan, bantu membantu dan tolong menolong dalam kebaikan, kuat memperkuat dan saling mendoakan yang baik.
- Kalau bertemu diusahakan dengan penampilan wajah ceria.
Perilaku rukun ini sebagaimana sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

تَرَى اْلمُؤْمِنِيْنَ فِى تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ اِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى *رواه البخارى

“Engkau (Muhammad) melihat orang-orang iman didalam saling menyayangi, saling menyenangi, dan saling mengasihinya mereka sebagaimana sekujur tubuh, ketika salah satu anggotanya sakit maka seluruh tubuhnya ikut merasakan sakit, yaitu dengan tidak bisa tidur dan demam / panas dingin.”

2. Kompak

berarti perilaku yang dipraktekkan dalam kehidupan keluarga / bermasyarakat diantaranya dalam kegiatan-kegiatan yang telah disepakati dikerjakan bersama-sama dengan giat, senang, gembira, seia sekata, sehingga digambarkan yang satu terhadap yang lainnya, sebagaimana bangunan satu yang komponennya saling memperkuat.
Kekompakan ini sebagaimana disabdakan oleh Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا * رواه البخارى

Orang iman terhadap orang iman yang lain sebagaimana bangunan yang bagian-bagiannya saling memperkuat.”

3. Kerjasama yang baik

berarti dalam kehidupan sehari-hari dapat saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan, tidak jegal menjegal, tidak jatuh menjatuhkan, tidak rugi merugikan dan tidak fitnah menfitnah.
Kerja sama yang baik ini sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur`an:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى اْلبِرِّ وَالتَّقْوى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَاْلعُدْوَانِ … الأية * سورة المائدة ٢

Dan tolong menolonglah kalian atas kebaikan dan ketaqwaan dan jangan tolong menolong atas dosa dan permusuhan . . .”

4. Jujur

berarti dalam kehidupan sehari-hari secara individu selalu berkata yang benar, tidak dusta, tidak menipu, dan berbicara apa adanya.
Tabiat jujur ini sebagaimana Firman Alloh dalam Al-Qur`an :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ أمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ * سورة التوبة ١١٩

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Alloh dan hendaklah kalian berada bersama orang-orang yang jujur.”

5. Amanah

berarti dalam kehidupan sehari-hari secara individu orang tersebut bisa dipercaya dan menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya, tidak berkhianat (tidak merusak kepercayaan) dan menyampaikan barang yang benar/haq kepada yang berhak menerimanya.
Perilaku ini diperkuat oleh firman Alloh dalam Al-Qur`an :

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلى أَهْلِيهَا … الأية * سورة النساء ٥٨

Sesungguhnya Alloh memerintah kepada kalian untuk mendatangkan/menyampaikan amanat-amanat kepada ahlinya . . .”

Sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

أَدِّ اْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ * رواه الترمذى

“Sampaikanlah amanat pada orang yang mempercayaimu, dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu (jangan membalas dengan kejahatan).”

6. Mujhid-muzhid

Seseorang dapat dikatakan hidupnya mujhid, apabila dalam kehidupan sehari-hari kerjanya giat, semangat dan berhasil serta kurup sesuai dengan kerja tersebut. Selanjutnya seseorang dapat dikatakan muzhid, apabila dalam kehidupan sehari-harinya mengatur penghasilannya dengan pola hidup hemat, gemi, tidak boros dan dapat mengukur antara kemauan dengan kemampuannya.
Sebagaimana sabda Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُزْهِدُ الْمُجْهِدُ * رواه أحمد

“Sungguh beruntung orang yang tirakat (hidup hemat) dan mempersungguh (bekerja giat).”